Ari Musapia : Pembuatan Tanjak Harus Sesuai dengan Kaedahnya
Semangat melestarikan tanjak dengan aturan pegawai harus bertanjak, harusnya dengan pengetahuan bagaimana tanjak yang benar menerut kaedahnya.
Tanjak adalah penutup kepala yang bangsa melayu gunakan pada masa kerajaan kerajaan terdahulu. Tanjak semakin populer, umumnya di Provinsi Riau khususnya Indragiri Hilir. Seperti yang digeluti oleh Ari Musapia salah seorang pengrajin tanjak KotaTembilahan.
Pada kabupaten Indragiri Hilir, setiap Kamis oleh seluruh pegawai pemerintah memakai tanjak beserta baju teluk belanga/muslim lengkap dengan kain samping (songket). Penggunaan busana Melayu pada lingkungan pemerintah daerah ini merupakan bentuk pelestarian budaya.
Tetapi, tanjak yang yang mereka kenakan kebanyakan tidak sesuai dengan kaedah yang semestinya, baik dalam segi lipatan ataupun simpulan. Perlu kita ketahui bahwa dalam membuat tanjak ada hal hal yang mesti kita perhatikan. Membuat tanjak tanpa kaedah merupakan tindakan yang merusak kebudayaan itu sendiri. Hal ini sangat bertentangan dengan semangat yang pemerintah untuk melestarikan budaya.
Baca Juga : Inhil Kekurangan Tokoh Wanita
Teguran tegas ini terlontar dari mulut Ari Musapia, seorang pengrajin tanjak di Indragiri Hilir. Ari Musapia belajar kepada guru Johan Iskandar dalam kegiatan Pengarang Tanjak Nusantara. Tepatnya di Tanjung Balai Karimun pada 24 Maret 2018 yang lalu.
“Saya merasa bangga karena di Inhil menggunakan tanjak tidak sesuatu yang tabu. Tapi yang saya sedikit menyayangkan karena masih ada yang menggunakan tanjak tidak sesuai dengan kaedahnya. Dalam pembuatan tanjak ada lipatan dan simpulan yang perlu kita perhatikan.” Jelas Ari

Pemilik Toko Sedaghe Melayu itu juga berucap bahwa menjaga budaya melayu tak cukup dengan memasyarakatkan tanjak. Tetapi juga harus benar dan sesuai kaedah pembuatan tanjak itu sendiri.
“Hendaknya kita sama sama menjaga kebudayaan melayu dengan memahami secara benar dan kaedah dalam penggunaan tanjak” Tegasnya.
Perlu diketahui tanjak yang digunakan oleh pengrajin bisa didapatkan dan dipesan dengan mengunjungi Toko Sedaghe Melayu beralamat di Jl. Gunung Daek Tembilahan.
“Kami lebih baik tidak menjual tanjak, dari pada menjual tanjak yang tidak sesuai dengan kaedahnya” Tutup Ari Musapia
Pingback: Tokoh Perempuan Kurang Di Inhil, Generasi Muda Harus Siapkan Diri - Trisila.com
Pingback: Arya Fernandes (Pengamat) : Jokowi Butuh Kabinet Profesional - Trisila.com
Pingback: Pusat Piala Tembilahan, Bisa Grosir dan Eceran - trisila.com
Pingback: Tradisi Beredah, Ditelan Modernisasi Zaman - trisila.com
Pingback: Baru Tau, Ini Nama-Nama Tanjak Melayu - Trisila.Com